Oleh : Melki Molle
MENURUT Socrates, manusia memiliki "diri yang nyata" (the real self), yang harus ditemukan dan dikenali dalam dirinya sendiri. Kalimat gnithe se authon (kenalilah dirimu) "sendiri", yang merupakan ucapan dari Apollo, digunakan oleh Socrates untuk mengajari masyarakat Athena mengenali siapa diri sejati mereka.
Artinya dengan mengenali diri sejati dalam diri sendiri, maka " manusia" mengetahui bagaimana seharusnya ia bersikap dan bertindak. Menurut Socrates, walaupun banyak pengetahuan yang dapat dipelajari dengan berbagai cara, namun inti dari semua pengetahuan tersebut adalah esensi yang dicapai dengan pengenalan diri atau mengenal diri sendiri.
Dengan mengenali diri, maka kita mengenali kemenangan diri sejati. Karena itu, Jhon Locke menjelaskan tentang apa itu rasa atau merasakan (sense) bahwa jika komunitas sosial memiliki kebiasaan atau tradisi determinan, sesungguhnya memiliki daya mempengaruhi sikap dan perilaku person yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan kekerasan, maka person tersebut akan berperilaku sama.
Karena itu kita perlu mengenal diri. Mengenal diri berarti mengenali diri kita secara otonom. Mengenal diri dari dalam, mengenali potensi diri, potensi keterberian. Mengenali diri seperti hobi, bakat, atau kelebihan dan kelemahan diri, yang disebut sebagai kesadaran diri secara nyata.
Mengenal diri berarti tidak berlebihan menyamakan diri dengan orang lain. Mengenali diri berarti, mengenal potensi diri. Mengenal diri berarti menjadi diri sendiri. Mengenal diri berarti tidak meniru orang lain. Mengenal diri, berarti tidak menjadi diri orang lain. Mengenal diri sendiri, (the real self), "diri yang nyata", menjadi diri apa adanya.
Sepandai-pandainya kita, kita tidak akan menjadi pemimpin yang sama dengan Sukarno, sebaliknya Sukarno yang dikenal pemimpin karismatik tidak akan sama dengan Suharto, juga Suharto pemimpin yang pandai memperdaya pengikutnya tidak akan sama dengan dengan Habibie, sebaliknya demikian dan seterusnya. Kenalilah dirimu dan jangan keterlaluan. ("").