Insentif Tak Kunjung Dibayar, Kades Gaimu Diduga Catut Nama Bupati dan Gubernur untuk Gelapkan Dana

Editor: BIRO HALSEL

Foto: Jemi Masambe (Kiri depan) dan H. A. Bassam Kasuba (Kanan Depan)
KRITIKPOST.ID, HALSEL – Polemik mencuat di Desa Gaimu, Kecamatan Gane Timur Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, setelah Kepala Desa (Kades) Jemi Masambe diduga mencatut nama Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba dan gubernur untuk mengamankan penggunaan dana insentif kader Posyandu, hakim sarah, dan pendeta yang tertunda untuk dibayarkan.

Dugaan tersebut terungkap dalam sebuah pertemuan dengan masyarakat yang digelar sekitar April 2025 lalu. 

Dalam pertemuan itu, Jemi Masambe menanggapi berbagai laporan dan tudingan dari warga terkait pengelolaan dana desa. 

Jemi membantah keras tuduhan bahwa dirinya menggunakan dana masyarakat untuk kepentingan pribadi, termasuk membeli mobil.

“Uang masyarakat yang saya gunakan itu bukan untuk beli oto (mobil) atau hal lain. Ada hal-hal tertentu yang tidak bisa saya sampaikan karena bersifat privat. Kalau saya sampaikan di sini, itu sama saja saya mau penjarakan Bupati dan Gubernur,” kata Jemi Masambe dalam pertemuan tersebut.

Pernyataan Jemi yang menyebut nama bupati dan gubernur itu terekam dalam sebuah rekaman suara berdurasi sekitar 10 menit yang kini telah beredar luas di masyarakat. 

Dalam rekaman itu, Jemi juga menyebut bahwa soal utang yang dialami desa merupakan hal yang wajar.

“Ini dinamika daerah. Daerah juga punya hutang, bahkan negara pun berhutang,” ujarnya.

Salah seorang kepala urusan (kaur) Desa Gaimu kepada wartawan Kritikpost.id membenarkan adanya pernyataan Jemi dalam pertemuan tersebut. 

Kaur itu juga mengonfirmasi bahwa rekaman suara yang beredar merupakan suara Kades Gaimu.

Atas polemik tersebut, warga mendesak Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba untuk segera mengambil langkah tegas. 

Mereka meminta bupati memulihkan nama baiknya yang diduga telah dicatut oleh Jemi Masambe.

“Kalau memang terbukti, kami minta Bupati menindak tegas Kades Gaimu supaya ini jadi pembelajaran bagi kepala desa lain di Halmahera Selatan,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis (3/7/2025).

Hingga kini, belum dapat dipastikan siapa gubernur yang dimaksud Jemi dalam pernyataannya. 

Dugaan mengarah pada dua nama, yakni Gubernur aktif Sherly Laos Tjoanda atau almarhum Abdul Ghani Kasuba.

Pihak Bupati Halmahera Selatan maupun Kepala Desa Gaimu belum memberikan pernyataan resmi terkait polemik tersebut.(RD/Red)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Copyright © 2021 KritikPost.id | Powered By PT. CORONGTIMUR MEDIA GRUP - All Right Reserved.