![]() |
Anggota Komisi I DPR Fraksi NasDem, Hillary Brigita Lasut. (Foto: suara.com) |
JAKARTA- Legislator cantik dan termuda se- Indonesia Hillary Brigitta Lasut mendukung keputusan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang memperbolehkan keturunan PKI ikut seleksi calon prajurit.
Anggota Komisi I DPR Fraksi NasDem itu mengatakan hak asasi manusia melekat pada setiap orang, tak peduli latar belakang.
"Menurut saya sudah tepat. Ya kalau bicara keturunan, ini kita tahu bahwa hak asasi manusia itu melekat pada setiap manusia, tidak peduli siapa keturunannya, tidak peduli dia darah dari mana, karena semua warga negara, semua manusia punya hak asasi manusia, hak untuk hidup, hak untuk berkumpul, hak menentukan nasibnya itu sebenarnya melekat pada diri sendiri," kata Hillary kepada awak media, Jumat (1/4/2022).
Anggota DPR yang terpilih dari Dapil Sulawesi Utara ini mengatakan keturunan PKI tidak boleh dicap jelek. Setiap orang tidak bisa memilih latar belakang keluarga untuk dilahirkan. Dia meminta hal itu tidak perlu diperdebatkan lagi.
"Seseorang tidak boleh dipersalahkan atas tindakan yang dia tidak lakukan, apalagi menanggung hal yang sebenarnya bukan tanggung jawab dia, memang dia ada memilih untuk melakukan itu? Dilahirkan saja dari keluarga PKI bukan dia memilih kecuali dia memilih minta kepada Yang Kuasa, minta keluar dari rahim darah keluarga PKI, ini kan hal yang simple logic. Yang dipermasalahkan oleh orang-orang yang sebenarnya punya kepentingan belaka," ujarnya.
Oleh karena itu, dia menilai keputusan Jenderal Andika sudah tepat. Seorang keturunan PKI yang mendaftar TNI, menurutmya, sudah berani mempertaruhkan nyawa demi NKRI.
"Kalau menurut saya, keputusan Jenderal Andika sudah sangat tepat, memperbolehkan keturunan PKI daftar TNI sudah benar, karena mendaftar TNI tidak hanya bicara soal mendapat pekerjaan, tapi juga karena mempertaruhkan nyawa untuk bangsa dan negara," imbuhnya.
"Itu sama saja dia sudah menebus segala kesalahan dari keturunan-keturunan yang sebelumnya, yang kemudian melakukan politik-politik yang tidak baik," lanjut Hillary.
Anak dari Bupati Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara ini justru menghargai jika keturunan PKI ikut daftar TNI daripada mereka yang bukan keturunan PKI tapi hanya membuat keributan.
"Itu dia sudah lebih jauh Indonesia daripada orang orang yang selama ini menyatakan diri bukan keluarga PKI tapi sifatnya saling menjelekkan, saling menjatuhkan, membuat keributan, membuat kehancuran.
Jadi, kata Brigita, hal itu merupakan hak asasi manusia setiap orang. Sudah sepantasnya harus mendukung karena HAM, bukan alasan garis keturunan darah. (Red)