Prodi Kehutanan Universitas Halmahera Berhasil  Melakukan Konservasi Burung Mamoa

Editor: KritikPost

Foto Prodi Kehutanan Uniera Bersama Peserta konservasi, masyarakat setempat, dan pemdes Mamuya

KRITIKPOST.ID
, HALUT– Program Studi (Prodi) Kehutanan, Universitas Halmahera (Uniera), berhasil melakukan Konservasi Burung Gosong maluku (Mamoa) dan telah dilepas anakan Burung Mamoa Di Pantai Desa Mamuya, Galela. Senin, (19/8/2024) 

Kegiatan penetasan semi alami ini berlangsung selama 6 bulan lebih sebelum pelepasan anakan burung. Terhitung mulai dari tahap observasi, penanaman telur, hingga pelepasan anakan burung Mamoa. 

Hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Tim, Fiktor Imanuel Boleu, M.Si. Kepada awak media dirinya menyampaikan bahwa, 

kegiatan konservasi ini bertujuan untuk meningkatkan persentase penetasan anakan Burung Mamoa, serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian publik terhadap kelestarian satwa endemik. 

"iya benar kegiatan Ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan presentasi penetasan anakan Burung Mamoa dan mencegahnya dari kepunahan, selain itu juga memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar agar bisa bersama-sama mengambil peran dan peduli terhadap kelestarian satwa endemik." Ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Fiktor, dalam kegiatan ini kami melibatkan mulai dari anak-anak SD, SMP dan juga semua elemen masyarakat sehingga semua dapat mengambil peran dalam pelestarian satwa endemik ini.

Fiktor juga menjelaskan, bahwa kegiatan ini telah berlangsung dari bulan april 2024, sedangkan penanaman telur baru dilakukan di akhir bulan mei. Pada dua kandang penetasan, jumlah telur yang di tanam sebanyak 76 butir dan lebih dari 50 butir telur telah menetas pada dua minggu terakhir.

Selanjutnya, telah dipindahkan ke kendang transit untuk dirawat sampai layak terbang. Dan pada tanggal 19 agustus 2024 telah dilakukan pelepasan 48 ekor burung Mamoa ke alam. 

Sedangkan sisanya, belum dilepasliarkan ke alam, masih kami tahan di kandang transit untuk dirawat sampai layak terbang baru akan dilepasliarkan ke alam. 

Dirinya juga mengatakan, "giat konservasi ini kami masih terus kami lakukan dan akan kami tanam telur burung Mamoa pada kandang penetasan yang ketiga.” Katanya. 

Selain itu, Fiktor menyatakan, Prodi Kehutanan Uniera tetap berkomitmen untuk berperan dalam pelestarian lingkungan terutama dalam perlindungan terhadap satwa endemik dan berterima kasih kepada pihak yang telah mensupport kegiatan ini. 

"Mewakili Tim Program Studi Kehutanan Uniera, kami mengucapkan terima kasih kepada PT. PLN yang telah mensuport kegiatan ini sebagai bentuk PLN Peduli terhadap kelestarian Satwa endemik di Desa Mamuya."

Perlu diketahui bahwa peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut terdiri dari Perwakilan LPHD, perwakilan kantor Gunung Api Dukono, Masyarakat Desa Mamuya, PJS Dekan Fiater, Dosen, staf dan mahasiswa Prodi Kehutanan Uniera.

(RG/Red)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Copyright © 2021 KritikPost.id | Powered By PT. CORONGTIMUR MEDIA GRUP - All Right Reserved.