Catatan : Kasus BANK Saruma Halsel, Uji Komitmen Penegak Hukum!

Editor: KritikPost.id

Oleh : Sefnat Tagaku


"Meskipun kebohongan itu berlari secepat kilat, satu waktu kebenaran akan mengalahkannya" 

(Prof. Sahetapy).



KORUPSI menjadi kasus terbanyak yang tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia. Kasus ini banyak melibatkan para pejabat yang berpendidikan. Mulai dari pejabat di pusat hingga ke daerah-daerah.

Karenanya, korupsi terbilang masih menjadi pergumulan panjang bagi negara Indonesia untuk memperbaiki wajah bangsa ini yang kerap dikotori oleh mereka para pelaku korupsi. 

Mengapa? Karena kasus korupsi merupakan salah satu penghambat bagi kemajuan suatu negara atau daerah. Maka memusnahkan perbuatan ini dari muka bumi ibu Pertiwi adalah sebuah keharusan yang mesti dilakukan.

Pada sebuah acara Indonesian Lawyers Club (ILC), Prof. Sahetapy (alm) beberapa kali menegaskan bahwa Indonesia ini masih berada dalam situasi krisis moral atas maraknya kasus korupsi yang menghantam eksistensi sebagai negara yang paham akan hukum. 

Dalam situasi tersebut menurut Prof. Sahetapy, bahwa penegak hukum mesti menjadi aktor pertama yang berperan aktif dalam memberantas perbuatan tidak terpuji itu. Problemnya hari ini adalah 'hukum' yang kita sanjung itu dinilai masih 'menumpul' kepada para elit kekuasaan dan tidak 'menajam'. 

Ketajaman hukum yang adalah sebagai senjata bangsa ini hanya berlaku bagi masyarakat kecil yang dianggap tidak berdaya. Konsekuensinya, adalah perilaku korupsi masih terus terpelihara. 

Baru-baru ini, warga Maluku Utara (Malut) khususnya masyarakat kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dikagetkan dengan berita yang mengabarkan kasus korupsi pada BANK Saruma. Belasan miliaran dilahap, tentu merugikan daerah.

Pada kasus tersebut, selain melibatkan pejabat BANK, juga pejabat tinggi daerah, diantaranya adalah Sekretaris Daerah (Sekda) dan Kepala Dinas BKAD. Menggemparkan, juga mengherankan. "Jangan-jangan masih ada pelaku lain". Begitu banyak asumsi liar yang beredar.

Ini tentu harus dituntaskan oleh pihak Kejaksaan Negeri. Juga, kasus ini sekaligus sebagai pengujian komitmen hukum bagi para penegak, ditengah kepercayaan rakyat mulai memudar. 

Tahapan pengusutan kasus ini sudah berjalan. Harapan dan kepercayaan terus digantungkan kepada penegak. "buktikan, jika hukum selalu tajam kepada setiap pelanggar tanpa memandang bulu". ("").

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Copyright © 2021 KritikPost.id | Powered By PT. CORONGTIMUR MEDIA GRUP - All Right Reserved.