![]()  | 
| Foto: Sopir Lintas Saat Melakukan Aksi Perbaikan Sungai | 
Aksi ini dilakukan karena akses jalan yang menghubungkan tiga desa yaitu Desa Tomara, Tutupa, dan desa Tabapoma yang sudah tidak layak dilewati, terutama saat musim hujan.
Dalam penelusuran media Kritikpost.id, Minggu (2/11/2025) Uniknya, inisiatif ini dimediasi oleh para sopir lintas yang setiap hari melewati jalan tersebut.
Para sopir ini berperan sebagai penghubung antarwarga dari tiga desa, menggalang dana untuk menyewa alat berat dan memperbaiki jalan yang rusak serta menormalisasi sungai.
mengingat jalan itu adalah jalur bagi kendaraan lintas desa dan menuju ibu kota kabupaten. Kolaborasi antara warga dan sopir ini menunjukkan kekuatan solidaritas masyarakat dalam mengatasi jalan yang rusak serta banjir pada saat musim hujan.
Kolaborasi ini patut diacungi jempol, bahwa semangat gotong royong warga tiga desa yang dengan penuh kebanggaan bersama-sama memperbaiki jalan tanpa menunggu bantuan pemerintah.
Kesuksesan perbaikan jalan ini bukan hanya meningkatkan kenyamanan dan keselamatan, melainkan juga mempertegas bahwa rakyat mampu memandirikan diri untuk mengatasi jalan yang rusak akibat banjir dan tak bergantung pada pemerintah.
Kondisi ini mencerminkan, lemahnya perhatian dan tanggung jawab pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Sudah saatnya pemerintah membuka mata dan segera mengambil tindakan nyata, bukan sekadar janji kosong, agar rakyat tidak terus menderita akibat kelalaian pemerintah.
Di ketahui bahwa infrasturuktur jalan dan jembatan di wilayah tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah provinsi Maluku Utara.
Jalan dan jembatan adalah bagian penting dari infrastruktur yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut).
Karena itu Pemerintah provinsi diharapkan bertanggung jawab, jangan menutup mata dengan penderitaan warga.
Sebagai pemerintah seharusnya memastikan infrastruktur warganya selalu dalam keadaan baik dan aman untuk dilalui sebagai akses transportasi dan perekonomian warganya.(AS/Red)
