 |
| Foto: Jeffrison Pureng ( Ketua Cabang GMKI Bacan MB 2019 - 2021 ) |
Ketua Cabang GMKI Bacan MB 2019–2021
Mantan Pengurus Cabang AMGPM
KONFERENSI Daerah (Konferda) XII Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Pulau-Pulau Bacan baru saja usai digelar Pada Tanggal 11 November 2025 Yang Di Nakodai Oleh Seorang Pendeta Yang Juga Senior GMKI.
Acara ini bukan sekadar momentum pergantian kepemimpinan, melainkan panggilan untuk menyalakan kembali semangat pelayanan dan mempertegas peran pemuda gereja di tengah realitas masyarakat Saruma yang beragam.
Kepengurusan baru yang lahir dari Konferensi Daerah Yang Ke XII, ini memikul tanggung jawab yang besar dan mulia: terus mengobarkan api Injil dan menyalakan semangat pemuda di tengah zaman yang penuh tantangan.
“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.” (Matius 5:14)
Pemuda Gereja di Tengah Keberagaman Saruma
Kabupaten Halmahera Selatan adalah cerminan Bagi Semua Orang di mana berbagai agama, suku, dan budaya hidup berdampingan.
Keberagaman ini adalah berkat Tuhan yang luar biasa, namun juga menuntut kedewasaan sosial dan spiritual untuk menjaganya.
AMGPM hadir sebagai wadah pembinaan iman sekaligus arena pelayanan sosial.
Pemuda gereja bukan hanya berbicara tentang kasih, tetapi menghadirkannya dalam tindakan nyata di tengah masyarakat.
“Janganlah kamu jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kamu akan menuai, jika kamu tidak menjadi lemah.”(Galatia 6:9)
Di tengah arus perubahan dan krisis nilai, AMGPM dipanggil menjadi pelopor kasih, jembatan antar perbedaan, dan peneguh semangat persaudaraan.Inilah wujud nyata pelayanan Injil di bumi Saruma.
Makna Saruma: Identitas Kebersamaan yang Hidup
Saruma bukan sekadar Slogam daerah, tetapi simbol kehidupan bersama.Ia adalah filosofi yang menekankan nilai hidop orang basudara hidup saling menopang, menghormati, dan mengasihi.Nilai ini telah menjadi warisan budaya yang membentuk karakter masyarakat Halmahera Selatan.
Namun nilai itu harus terus diperbaharui di tengah arus globalisasi dan sikap individualistis generasi masa kini.
Tugas AMGPM adalah menjaga makna Saruma tetap hidup: dengan menciptakan ruang dialog, melayani lintas iman, dan membangun jembatan sosial di tengah perbedaan.
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” (Matius 5:9)
Kepengurusan Baru dan Amanah yang Berat
Kepengurusan baru Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku Daerah Pulau-Pulau Bacan hasil Konferda XII tidak hanya mendapat mandat struktural, tetapi juga amanah spiritual.Mereka harus membawa organisasi ini keluar dari zona nyaman menjadikan AMGPM bukan hanya simbol gereja, tetapi gerakan sosial yang hidup, dinamis, dan relevan.
Tantangan besar menanti: menumbuhkan kembali minat pelayanan di kalangan muda, menghadapi pengaruh budaya digital yang konsumtif, dan membangkitkan semangat solidaritas lintas jemaat.Namun di tengah semua itu, satu pesan tetap sama: kobarkan api Injil tanpa henti.
“Karena Allah tidak memberikan kepada kita roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timotius 1:7)
Spirit pelayanan AMGPM tidak berhenti di Internal Organisasi.Ia adalah bagian dari semangat besar untuk menghadirkan kasih Kristus di Bumi Saruma.
Ketika pemuda gereja berani menjadi pelopor dalam perbedaan, maka mereka sedang menyalakan api persaudaraan yang lebih besar dari sekadar denominasi atau keyakinan.
nilai-nilai Saruma bisa menjadi inspirasi bagi Semua Daerah: bahwa kasih, iman, dan kebersamaan adalah kunci menghadapi dunia yang semakin terpecah.
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16)
Konferda XII AMGPM Pulau-Pulau Bacan bukan akhir dari perjalanan, tetapi awal dari panggilan baru.Kini saatnya pemuda AMGPM berdiri teguh sebagai pelopor kasih dan pembawa damai di Tanah Saruma.
Dengan semangat Injil yang membara, dengan kasih yang hidup, dan dengan iman yang teguh, AMGPM akan terus menjadi Garam Dan terang di tengah perbedaan menjaga makna Saruma tetap hidup, dan menebar kasih Kristus bagi semua.(RD/Red)
