![]() |
Foto: Sefnat Tagaku (kiri) dan Tangkapan Layar percakapan Asrullah La Abu (Kanan) |
Persoalan ini bermula dari unggahan akun Facebook milik ASN tersebut yang menyoroti kondisi jalan Trans Lalubi.
Unggahan itu memuat gambar kunjungan kerja (kunker) Gubernur Maluku Utara, Serly Tjoanda, di Desa Sumber Makmur, Gane Timur, disertai caption berisi kritikan terhadap kurangnya perhatian pemerintah daerah Halsel terhadap jalan yang semakin memprihatinkan.
Unggahan tersebut kemudian di-screenshot dan diposting ulang oleh akun Facebook bernama “Hakan Sukur” di grup INFO HALSEL pada Kamis (11/9/2025). Dari postingan inilah, Asrullah La Abu muncul dan melontarkan komentar bernada ancaman.
“Biar mengeluh di ibu Gub lagi, beliau tra (tidak) akan pernah bangun jalan itu karena status jalan itu jalan kabupaten bukan jalan provinsi,” tulis Asrullah dalam komentarnya.
![]() |
Foto: Tangkapan Layar Percakapan Asrullah La Abu dalam menebar Ancaman |
Tak berhenti di situ, Asrullah juga menuding ASN bersangkutan tidak memahami situasi dan menudingnya asal membuat status.
“Ibu tau k tarada bikiapa kong jalan itu sampe sekarang blom di bangun, ada upaya bupati untuk selesaikan jalan Trans Lalubi tu? Kalau tara tau jang asal buat status e. Saya cuma kasi ingat saja,” tambahnya.
Dalam komentarnya, Asrullah bahkan menyebut kata ASN berulang kali, yang dinilai sebagai indikasi keseriusan menebar ancaman kepada pegawai tersebut.
Sikap Asrullah ini menuai kritik dari berbagai pihak. Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPC GAMKI) Halsel, Sefnat Tagaku, menilai tindakan tersebut mencerminkan sikap pemerintahan yang anti kritik.
“Sebagai orang dekat Bupati, saudara Asrullah mestinya tidak angkuh dan tidak sombong. Jika ada kritikan ya diterima, bukan malah menyerang.
Negara ini menjamin kebebasan berpendapat, apapun statusnya. Jadi jangan seolah ASN itu dijadikan sebagai babuhnya kekuasaan,” tegas Sefnat.
Ia juga menyoroti kondisi jalan Trans Lalubi yang rusak parah dan sangat meresahkan masyarakat.
“Ada anak sekolah, ibu hamil, sampai orang sakit yang harus melewati jalan itu. Wajar kalau masyarakat bersuara. Jadi saya sarankan agar saudara Asrullah La Abu jangan banyak bertingkah, karena yang punya hak menjawab adalah Bupati, bukan orang dekatnya,” pungkas Sefnat.(RD/Red)