![]() |
Foto: Munawir Bahar (Tengah) Bersama Kepala Desa Tutupa Dan Masyarakat |
Pemalangan kantor desa yang berlangsung sejak Senin (15/9/2025) itu dilakukan warga sebagai bentuk protes terhadap dugaan perselingkuhan yang melibatkan Kepala Desa Tutupa.
Aksi tersebut sempat mengganggu aktivitas pelayanan publik di desa.
Dalam pertemuan mediasi, Munawir Bahar menyampaikan harapannya agar persoalan segera diakhiri demi menjaga keamanan dan stabilitas pelayanan desa.
“Kehadiran saya di sini sebagai Ketua Komisi I yang bermitra langsung dengan pemerintahan desa, berharap ada penyelesaian agar kondisi desa bisa aman dan proses pelayanan kembali stabil.
Sebagai DPRD sekaligus bagian dari keluarga, saya berharap kita semua menggunakan pikiran jernih untuk mengakhiri persoalan ini,” ujar Munawir.
Mediasi yang berlangsung di depan rumah warga tersebut turut dihadiri tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam mencari solusi.
![]() |
Foto: Munawir Bahar Bersama Masyarakat Membuka palang Kantor Desa Tutupa |
Hasil dialog disepakati bahwa persoalan diselesaikan secara damai. Warga kemudian mencabut palang yang dipasang di kantor desa.
“Kami sepakat untuk membuka kembali kantor desa demi pelayanan publik,” ungkap salah satu perwakilan warga.
Usai kesepakatan tercapai, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama antara warga, pemerintah desa, dan BPD sebagai simbol perdamaian.(RD/Red)