![]() |
Foto: Van Costan E Galouw (Ketua DPC GAMKI Halsel) |
Van Costan menegaskan, pernyataan yang disampaikan Sefnat Tagaku merupakan sikap resmi GAMKI secara kelembagaan, bukan pendapat pribadi.
Hal itu disampaikannya menanggapi kritik terhadap pernyataan kontroversial Safri Nyong yang menganalogikan pelantikan empat kepala desa di Halsel dengan kisah Isa Al-Masih yang membangkitkan orang mati.
“Poin yang disampaikan Sefnat Tagaku itu adalah sikap GAMKI yang disampaikan, jadi bukan pikiran dan kajian individu.
Pernyataan Safri ini keliru dan ada dugaan menyesatkan publik, sehingga GAMKI melalui Sekretaris DPC menyampaikan itu sebagai respon,” ujar Van Costan, Minggu (28/9).
Lebih lanjut, Van Costan menyatakan GAMKI Halsel siap menghadapi laporan hukum yang dilayangkan pihak Safri Nyong terkait dugaan pencemaran nama baik.
“GAMKI secara kelembagaan sangat siap hadapi laporan Safri Nyong, biar kita uji secara hukum,” tandasnya.
Hingga kini, polemik antara Safri Nyong dan GAMKI Halsel masih menjadi sorotan publik, terutama terkait batas etika dalam menyampaikan analogi di ruang publik.(RD/Red)