KRITIKPOST.ID, HALSEL — Suasana perayaan HUT ke-90 Gereja Protestan Maluku (GPM) yang digelar di Lapangan Samargalila, Labuha, pada 6 September 2025 lalu, menjadi haru ketika Kartika Giok, seorang anak penyandang disabilitas ganda, melantunkan lagu “Bukti Kasih”.
Foto: Sherly Tjoanda Laos (Kiri) dan Albert dan Kartika (Kanan)
Momen itu mendapat perhatian langsung dari Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos. Usai mendengar penjelasan bahwa Kartika merupakan penyandang disabilitas ganda, Gubernur Sherly menyampaikan niatnya untuk memberikan bantuan kursi roda dan tongkat.
Janji tersebut segera ditindaklanjuti. Pada Selasa, 16 September 2025, melalui Plt. Kepala Dinas Sosial Maluku Utara menghubungi Pdt. Albert Efraim Kofit, M.Si yang juga sebagai Ketua Klasis GPM Pulau-Pulau Bacan, bantuan berupa satu unit kursi roda dan dua tongkat resmi diterima.
Bantuan itu kemudian diserahkan langsung kepada keluarga Kartika di Desa Tawa, Bacan Timur, pada Jumat, 19 September 2025.
“Ini bentuk bukti kasih dan kepedulian yang mungkin dianggap kecil, tetapi sangat berarti,” ujar Pdt. Albert Efraim Kofit.
Ia juga menyarankan agar Majelis Jemaat GPM Tawa menyediakan akses ramah disabilitas di gedung gereja, sehingga Kartika maupun penyandang disabilitas lain dapat lebih mudah beribadah.
Pdt. Albert menegaskan pentingnya fasilitas publik yang inklusif. “Bukan hanya gereja, tetapi fasilitas desa sebaiknya lebih peduli, aman, dan ramah bagi penyandang disabilitas,” tambahnya.
Pihak keluarga Kartika turut menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur Maluku Utara atas perhatian dan kepeduliannya.
“Ibu Gubernur bukan hanya pemimpin rakyat, tetapi juga pelayan dengan hati seorang ibu,” ungkap perwakilan keluarga.
Ucapan terima kasih juga disampaikan secara terbuka oleh Pdt. Albert melalui akun pribadinya. Ia menilai sikap Gubernur Sherly mencerminkan kepemimpinan yang mengedepankan kasih dan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.(RD/Red)
