![]() |
Foto: Warga Saat Mengeluarkan Dump Truck Dari Sungai Bibinoi |
Kini, perhatian warga tertuju pada Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, yang sebelumnya menyampaikan pernyataan melalui media sosial bahwa laporan kerusakan disertai dokumentasi akan segera ditindaklanjuti.
Pernyataan itu membangkitkan harapan baru, namun warga menyatakan bahwa mereka tidak ingin sekadar menjadi bahan konten atau retorika kampanye.
“Kami tidak ingin sekadar jadi konten atau bahan kampanye. Kami ingin solusi nyata. Ini soal keselamatan hidup kami sehari-hari,” tegas warga lainnya.
Lima sungai yang belum memiliki jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses vital warga menuju ibu kota kabupaten, serta jalur utama untuk menjual hasil pertanian, mengakses layanan kesehatan, dan menunjang aktivitas ekonomi lainnya.
Beberapa dokumentasi mengenai kondisi sungai dan jalan rusak telah diunggah oleh warga ke media sosial, namun sejauh ini belum ada tanggapan resmi dari pemerintah daerah maupun provinsi.
Warga menegaskan bahwa pembangunan jembatan bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan soal hak dasar untuk hidup aman dan layak, serta akses terhadap pendidikan dan perekonomian.
Masyarakat Bacan Timur Tengah kini menantang Sherly Tjoanda untuk membuktikan komitmennya sebagai Gubernur Maluku Utara dalam menyelesaikan persoalan kronis yang selama puluhan tahun tak kunjung diatasi. (RD/Red)