Herson Keradjaan: Figur Baru, Harapan Baru

Editor: KritikPost.id

Herson Keradjaan, Bakal Calon Bupati Halmahera Utara Periode 2024-2029 (istimewa).

Oleh : Pdt. Sirayandris Botara, Akademisi UNIERA


Kelelahan setelah pemilu 2024 mungkin menjadi pengalaman umum bagi banyak orang, terutama para kandidat, tim sukses, dan pemilih yang terlibat secara aktif dalam pesta demokrasi lima tahunan. Kelelahan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tekanan emosional, fisik dan mental yang terkait dengan kampanye politik yang sibuk dan tegang. Selain itu, hasil pemilu yang tidak sesuai harapan atau situasi anomali setelah pemilu juga dapat menyebabkan kelelahan dan kekecewaan.

Belum selesai dari semua hiruk-pikuk pemilu legislatif dan presiden-wakil presiden, kini datang lagi penahapan pemilihan kepala daerah untuk pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur dan Bupati-Wakil Bupati yang pelaksanaannya juga diselenggarakan secara serentak. Hanya saja, nada pesimisme terdengar dimana-mana seiring pendaftaran yang masih didominasi oleh sejumlah wajah lama dari aktor politikus lokal yang sudah sering berkontestasi.

Tetapi menariknya ada satu figur alternatif yang mulai mengundang decak kagum hingga percakapan luas dalam masyarakat, beliau adalah Dr. Herson Keradjaan, S.IP.,M.Si, pemuda asal desa Paca kelahiran Tagalaya berusia 38 tahun adalah Rektor Universitas Halmahera (UNIERA).

Kehadiran Herson Keradjaan dalam kontestasi calon bupati Halmahera Utara mengingatkan kita pada Tri Rismaharini yang kurang dikenal, apalagi ditokohkan dalam jajaran politikus mentereng Jawa Timur untuk memimpin Surabaya. Setelah terpilih, Tri Rismaharini disimbolkan sebagai politik harapan yang berhasil mengubah wajah kota Surabaya dari yang kumuh menjadi kota yang indah dan berkeadilan.

Politik harapan Tri Rismaharini kini mulai memekarkan harapan, dimana-mana di Indonesia generasi muda mulai diberi kesempatan untuk memimpin daerah. Tercatat 25 kepala daerah yang berusia di bawah 40 tahun, bahkan bupati Indragiri Hulu dilantik pada usia 29 tahun.

Bukan hanya kepala daerah saja, pemilu 2024 telah berhasil melahirkan generasi milenial untuk memimpin negara, itulah mengapa arus dukungan generasi muda kepada Gibran Rakabuming tidak mampu dibendung dan karenanya telah mengantarkannya menjadi wakil presiden terpilih Republik Indonesia.

Keterlibatan pemuda dan diharapkan juga kaum perempuan dalam politik adalah harapan yang selalu harus perlu dipupuk. Itulah mengapa, kehadiran Herson Keradjaan sebagai figur baru memberi makna politik harapan untuk membantu masyarakat keluar dari politik ketakutan yang sering mewujud dalam bentuk anarki, intimidasi, tradisionalisme, transaksional, dan apatis.

Pendaftaran bakal calon bupati Herson Keradjaan penting dalam merawat harapan dan optimisme di tengah-tengah situasi politik yang tidak menentu. Bahwa tantangan memperoleh dukungan masyarakat dan partai perlu ditaktis, asalkan masyarakat melihat dan tetap percaya bahwa masih ada calon-calon pemimpin yang memiliki kesediaan mengabdi dengan cara menerobos praktik politik lama yang tidak sehat.

Dengan demikian, Herson Keradjaan yang mengusung politik harapan dapat mendorong masyarakat untuk terus menyemai harapan bersama membangun daerah. (""/"")

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Copyright © 2021 KritikPost.id | Powered By PT. CORONGTIMUR MEDIA GRUP - All Right Reserved.