24 Tahun : Malut Ada Harapan Maju

Editor: KritikPost.id
Foto : Penulis (Istimewa).

Oleh : Sefnat Tagaku (Pegiat Literasi)


Sepintas Mengenang Malut yang Dulu

Sejak Maluku Utara (Malut) berhasil dimekarkan dari Provinsi Maluku pada tahun 1999, sejak itu pula daerah yang disandang kota rempah-rempah ini memiliki tantangan tersendiri dalam soal pembangunan, baik dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, ekonomi, pendidikan, budaya, politik, agama dan lainnya.

Apalagi, di tengah-tengah perjuangan pemekaran menjadi ibu kota Provinsi, Maluku Utara mengalami konflik yang bagi saya sangat kelam, dimana pertumpahan darah mengalir di tanah ini. Peristiwa itu lalu dikenal dengan perang antar Islam dan Kristen. Mengerikan namun adalah sebuah fakta, bahwa kita pernah mengalami konflik tersebut.

Kini semuanya berlalu. Sekira 24 tahun kemarin peristiwa itu tidak lagi lahir. Namun perlu kita sadari bahwa akibat dari konflik itu sangat memberikan dampak besar bagi kehidupan sosial masyarakat di Maluku Utara. Semacam membentuk paradigma kita untuk menciptakan batasan antara yang satu dengan lainnya.

Saya lalu membayangkan pada cerita-cerita tetua dulu, harta (pohon kelapa) ditukarkan dengan benda yang paling murah sekalipun, bahkan tak sedikitpun beban yang dirasakan. Itu, semata-mata hanya untuk menjaga relasi persaudaraan. Betapa harmonis kehidupan mereka sebelum jauh peristiwa kelam yang kita alami. 

Dalam kondisi dinamika yang keras itu, lahirlah sebuah provinsi baru yang kita kenal dengan semboyannya "Mari Moi Ngone Futuru". Daerah yang sejak dulu menjadi sasaran para bangsa Sekutu. Kekayaan alamnya melimpah ruah. Emas, nickel, minyak, kayu, memenuhi alam Maluku Utara. Sebegitu kayanya daerah kita.


Maluku Utara : Tantangan dan Masa Depan

Dalam gambaran sepintas yang saya muat di atas, maka sangat tidak mudah bagi siapa saja yang menjadi pemimpin di daerah ini. Tantangannya pun bukan sekedar pada situasi itu, namun pula dari segi geografis dan masyarakatnya yang plural. Selain agama, juga suku dan budaya. Maka membangun Maluku Utara tidak semudah membalik telapak tangan.

Meski demikian, ada harapan besar yang terlihat bahwa daerah ini akan berkembang maju. Pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan. Hal itu terlihat pada tahun 2017 dan 2021-2022, dimana Maluku Utara dinobatkan sebagai Provinsi paling bahagia dan juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang luar biasa.

Hal tersebut pula pernah disampaikan oleh Presiden Ir. Joko Widodo alias Jokowi pada sebuah acara negara. Meski demikian, kita perlu berikhtiar dari pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat, sehingga itu dapat menjadi peluang ditengah tantangan global yang mencekam. 

Karena itu, walaupun ada yang kurang, kita perlu mengapresiasi kepada pemimpin Maluku Utara di hari ini, dia adalah KH. Abdul Ghani Kasuba atau sapaan akrabnya adalah AGK. Berkat darinya, Maluku Utara minimal ada langkah maju kedepan, salah satunya terdapat pertumbuhan ekonomi yang luar biasa.

Memang, kepemimpinan AGK sepanjang dua periode ini masih jauh dari kesempurnaan, namun sangatlah benar dengan banyak pepatah bijak yang mengatakan bahwa "Kesempurnaan hanyalah milik Allah". Paling tidak, kepemimpinan di hari ini telah menunjukkan adanya harapan disisa sinar matahari jelang terbenam.

Akhirnya, sebagai generasi muda Maluku Utara, saya mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun ke-24. Semoga usia yang beranjak dewasa ini terus membawah daerah kita pada terobosan-terobosan kemajuan di hari ini dan akan datang. Mari mendayung bersama, demi Maluku Utara yang maju! ("").

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Copyright © 2021 KritikPost.id | Powered By PT. CORONGTIMUR MEDIA GRUP - All Right Reserved.