Mari Magdalena sedang berencana melihat kubur dan mau menaburi bunga di kubur Yesus pada hari masih gelap pagi itu. Sesampainya di kubur, Yesus tidak ditemukan lagi. Sebenarnya, prespektif mencari Yesus di kubur, sesudah Ia mati, adalah prespektif lampau "mencari Yesus yang mati", karena kebiasaan dan atau tradisi agama Yahudi yang dipraktekkan oleh Maria Magdalena, yang dinarasikan oleh kitab-kitab Injil.
Karena itu dalam rangka mencari Yesus sebagai sebuah perayaan kebangkitan Kristus (Paskah) perlu ditransformasikan dari prespektif baru, karena perkembangan zaman dan kemajuan peradaban manusia mempengaruhi cara berpikir manusia. Maka Transformasi mencari Yesus adalah Yesus yang telah bangkit, dan bukan Yesus yang mati seperti yang dilakukan oleh Maria Magdalena pada hari masih gelap pagi itu.
Dalam narasi-narasi singkat Yesus pada waktu Ia masih hidup yang terdapat pada Injil Markus 14:7. "Orang miskin selalu ada padamu "Aku tidak akan selalu bersama-sama dengan mereka". (Saduran penulis). Matius 25:35-40. Sebab ketika aku lapar kamu memberi aku makan, ketika Aku haus kamu memberi Aku minum, dan ketika Aku tidak berpakaian, kamu memberi Aku pakaian.
Markus dan Matius menginformasikan pernyataan Yesus sebenarnya mau menjelaskan kepada kita, bahwa Paskah (Kebangkitan) memberi kita gambaran bahwa Paskah tidak lagi diartikan sebagai mencari Yesus dikubur, tetapi mencari Yesus yang sedang pulang, menuju kampung, kampung yang kecil disana, kampung yang terisolasi dan banyak orang yang tersingkir dari akses, akses ekonomi, dikampung-kampung itu.
Banyak orang yang miskin dan tidak berdaya, banyak orang yang terbuang karena terkilas oleh pertarungan kompetisi pasar, termasuk mereka yang menderita oleh karena kebijakan penguasa yang tidak berpihak pada mereka yang status sosiallnya ditengah masyarakat menengah ke bawah.
Karena itu dari prespektif baru pada pemaknaan Paskah ditengah kondisi krisis energi. kita harus mencari Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati, tetapi biarlah kita mencari Yesus yang hidup diantara orang-orang asing, orang-orang lapar, dan orang-orang yang tidak mempunyai pakaian.
Carilah Yesus ditengah kondisi Krisis pada orang yang memerlukan pertolongan, orang yang tidak punya apa-apa, Yesus ada diantara orang "miskin", Yesus yang hidup ada diantara mereka, dan diantara kita. ("").